Menghitung Capital Gain atau Keuntungan Saham
Dari contoh perhitungan di atas, capital gain yang didapatkan yaitu sebesar :
Ini artinya Anda mendapatkan keuntungan sebesar Rp100.000, sama dengan setara 10% dari modal awal yang dikeluarkan untuk pembelian saham HTMU.
Sumber Keuntungan Investasi Saham
Dengan memilih saham sebagai instrumen saham setidaknya kamu bisa mendapatkan dua sumber keuntungan yang bisa didapatkan, yaitu capital gain dan dividen.
Capital gain adalah selisih antara harga beli dan harga jual suatu saham. Keuntungan ini bisa didapatkan ketika kondisi harga beli lebih rendah dibandingkan dengan harga ketika dijual.
Kamu membeli saham perusahaan ABCD pada harga Rp1000 sebanyak 5 lot
Harga beli 1 lot = Rp2.000 x 100 lembar
Harga beli 5 lot = Rp100.000 x 5
Jadi, harga beli 5 lot saham ABCD = Rp500.000
Setelah 1 bulan, Kamu menjual seluruh saham ABCD yang dimiliki pada harga Rp1.500
Harga jual 1 lot = Rp1.500 x 100
Harga jual 5 lot = Rp 150.000 x 5 = Rp 750.000
Jadi, harga jual saham ABCD = Rp 750.000
Capital gain = Rp750.000 – Rp 500.000 = Rp250.000
Sehingga keuntungan saham yang kamu dapatkan (capital gain) saat menjual saham ABCD adalah Rp250.000.
Namun di sisi lain, berinvestasi saham juga memiliki risiko capital loss. Capital loss merupakan kebalikan dari capital gain. Capital loss adalah kerugian yang terjadi ketika kamu menjual saham pada saat harganya turun atau harga lebih rendah dibandingkan membeli.
Oleh karena itu, kamu perlu hati-hati ketika melakukan transaksi saham sehingga berinvestasi pada saham kurang cocok jika dilakukan oleh investor pemula terutama yang memiliki profil risiko risk averse (menghindari risiko/konservatif).
Dividen merupakan pendapatan perusahaan yang dibagikan pada para pemegang saham secara regular. Keuntungan ini bisa didapatkan ketika kamu menyimpan saham dalam jangka waktu yang lama (tidak diperjual-belikan) atau memiliki saham sebelum cum date.
Cum date atau singkatan dari cumulative date merupakan tanggal penentuan bagi para investor yang berhak mendapatkan dividen dari perusahaan tertentu karena memiliki saham tersebut. Pembagian dividen perusahaan berbeda-beda yaitu dilakukan setiap 1 tahun sekali, 1 tahun 2 kali, atau dalam jangka waktu tertentu sesuai kebijakan perusahaan.
Lalu, sekarang kamu pasti bingung apakah harus memilih trading saham atau investasi jangka panjang. Keduanya pun punya keuntungan dan risikonya masing-masing. Jadi, kamu bisa memilihnya sesuai dengan karakteristik.
Jika ingin punya penghasilan yang cepat, kamu bisa memilih trading saham. Jika ingin punya keuntungan yang banyak dalam waktu sekaligus, kamu bisa memilih investasi jangka panjang.
Keuntungan berlipat-lipat ketika berhasil memilih saham yang tepat
Seperti yang sudah disebutkan di atas, investasi saham jangka panjang bisa dipraktekkan dengan mendiamkan sebuah saham dalam waktu yang lama. Tidak terpengaruh harga saham itu akan turun atau akan naik.
Tapi tentunya kamu punya target bahwa harga saham itu harus naik signifikan dibandingkan ketika pertama kali kamu membelinya. Berapa persen naiknya sukar diprediksi, tapi bisa memberikanmu kejutan.
Sangat mungkin sekali sebuah saham dengan harga Rp300, ketika kamu tunggu sampai 5 tahun, harganya naik jadi Rp30.000. Berapa persen kenaikannya? Sangat banyak, bukan?
Belum lagi dividen yang akan kamu dapatkan dari perusahaan. Untuk itulah kamu perlu menemukan perusahaan yang tepat. Jadi, berapa persen keuntungan ideal saham jangka panjang? Tidak bisa ditentukan dengan perhitungan biasa.
Contoh Perhitungan Keuntungan dengan Biaya Transaksi
Kalau Anda dikenakan biaya transaksi sebesar 0,2%, maka perhitungannya keuntungan bersihnya akan menjadi seperti berikut.
Dari perhitungan tersebut capital gain bersih yang Anda peroleh yaitu :
Cara Menghitung Berapa Keuntungan dari 1 Lot Saham
Lalu berapa keuntungan dari 1 lot saham yang sudah dibeli? Mari kita hitung.
Salah satu cara paling utama seorang yang sudah berinvestasi saham mendapatkan keuntungan dari saham yaitu melalui capital gain, yang merupakan selisih di antara harga beli dan harga jual suatu saham. Contoh sederhana perhitungan dari 1 lot saham.
Investasi Saham di Bareksa
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(Adam Rizky Nugroho/AM)
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini- Beli saham klik tautan ini- Beli reksadana, klik tautan ini- Beli emas, klik tautan ini- Download aplikasi Bareksa di App Store- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Contoh Perhitungan Dividen
Misalkan kamu berinvestasi pada saham Sido Muncul sebanyak 10.000 lembar. Pada tahun 2021 yang lalu, Sido Muncul membagikan dividen 2 kali, dengan total Rp 34,2 per lembarnya (dapat dilihat pada gambar dibawah yang kotak merah).
Artinya, bagi pemiliki saham Sido Muncul akan diberikan dividen sebesar Rp 34,2 per lembarnya. Maka, perhitungan dividen ini menjadi :
Dividen yang diterima = Rp 34,2 x 10.000 lembar = Rp 342.000 (sebelum dipotong pajak).
Bila dilihat dalam setahun terakhir (30 Juli 2018-27 Juli 2018), saham BBCA bahkan sudah memberi keuntungan 24,2 persen
Bila dilihat dalam setahun terakhir (30 Juli 2018-27 Juli 2018), saham BBCA bahkan sudah memberi keuntungan 24,2 persen
Bareksa.com - Saham-saham di sektor perbankan (finance) masih menunjukkan pergerakan yang melambat sejak awal tahun 2018, seiring dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juga tertekan. Namun, berbeda dengan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), yang justru memberikan keuntungan kepada para investor termasuk juga reksadana yang memegang saham ini di dalam portofolionya.
Indeks sektor perbankan (finance) di Bursa Efek Indonesia yang sejak awal tahun 2018 hingga saat ini (year to date 27 Juli 2018) menurun sebesar 8,3 persen, lebih dalam dibandingkan penurunan IHSG 5,77 persen. Namun perlambatan di sektor perbankan ini tidak memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap harga saham BBCA.
Harga saham BBCA telah mencatatkan kenaikan sebesar 6,05 persen secara year to date. Pada akhir tahun lalu saham ini ditutup di level harga Rp 21.900 dan pada penutupan perdagangan kemarin (27 Juli 2018) ditutup pada level Rp 23.225 per saham.
Perbandingan Sektor Perbankan, IHSG dengan Saham BBCA Setahun
Bila dilihat dalam setahun terakhir (30 Juli 2018-27 Juli 2018), saham BBCA bahkan sudah memberi keuntungan lebih tinggi, yakni mencapai 24,2 persen. Padahal, indeks sektor perbankan hanya naik 6,54 persen dan IHSG hanya menguat 2,54 persen.
Portofolio Reksa Dana
Seiring dengan meningkatnya harga saham BBCA, kinerja sejumlah reksadana yang memiliki saham ini di portofolio juga ikut bergairah. Ada tiga produk reksadana saham yang memegang saham BBCA ini di dalam portofolionya dan dijual di Marketplace Bareksa, yakni Syailendra Equity Opportunity Fund, TRIM Kapital Plus, dan TRAM Infrastructure Plus, yang masing-masing dikelola oleh PT Syailendra Capital dan PT Trimegah Asset Management.
Tabel Perbandingan Kinerja Reksadana Saham
Dalam fund fact sheet periode Juni 2018, alokasi asset terbesar Syailendra Equity Opportunity Fund, yaitu pada saham PT Bank Central Asia Tbk, PT H.M. Sampoerna Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk.
Reksadana saham ini telah memberikan return sejak awal tahun (year to date) hingga 27 Juli 2018 sebesar 2,54 persen dan secara tahunan telah tumbuh 13,28 persen.
Return Reksadana secara Year to Date (27 Juli 2018)
Sementara itu, reksadana TRIM Kapital Plus memiliki alokasi asset pada saham PT Astra International Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT XL Axiata Tbk, dan PT United Tractors Tbk.
Reksadana saham ini telah memberikan return sejak awal tahun (year to date) hingga 27 Juli 2018 sebesar 12,83persen dan secara tahunan telah tumbuh tumbuh sebesar 19,45 persen.
Kemudian, reksadana TRAM Infrastructure Plus memiliki alokasi aset pada saham PT Adhi Karya (Persero), PT Buyung Poetra Sembada Tbk, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT Toba Bara Sejahtera Tbk, dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
Reksadana saham ini telah memberikan return sejak awal tahun sebesar 10,27 persen (YTD). Sepanjang setahun terakhir TRAM Infrastructure Plus sudah memberikan keuntungan sebesar 14,32 persen kepada para investornya. (hm)
Ingin berinvestasi reksa dana? - Daftar jadi nasabah, klik tautan ini - Beli reksa dana, klik tautan ini - Pilih reksa dana, klik tautan ini - Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Halo semuanya, pada artikel ini fima blog akan membahas berapa keuntungan 1 lot saham?. Ingin tahu seperti apa cara perhitungannya? Simak ulasannya melalui tulisan dari fima blog berikut ini.
Mulai dari modal kecil
Untuk memulai trading saham sekarang tidak memerlukan modal yang besar. Seperti di Ajaib, kamu bebas menentukan modal pertamamu. Untuk pemula, menyediakan modal kecil pun tidak masalah karena masih ingin belajar dulu.
Investasi jangka panjang dan jangka pendek, mana yang lebih untung?
Investasi saham merupakan salah satu instrumen investasi yang punya risiko paling tinggi. Hal ini dikarenakan nilai saham yang fluktuasinya sering naik-turun tak menentu, dan tidak terprediksi juga.
Artinya jika hari ini mengalami kenaikan, bisa saja harga saham besoknya tiba-tiba turun sangat jauh, dan terkadang hal itu bisa membuat investor khawatir karena modal mereka bisa hilang dalam sekejap.
Inilah yang harus kamu persiapkan ketika memasuki pasar modal. Kamu bisa saja mendapatkan keuntungan kapan pun dan bisa saja kehilangan modal kapan pun.
Untuk itulah kamu perlu tahu strategi apa saja yang harus dilakukan untuk meminimalisir risiko. Strategi yang dipasang di investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek itu berbeda.
Mengetahui Risiko dalam Investasi Saham
Walaupun investasi saham mempunyai potensi keuntaungan yang bagus, tapi harus diingat bahwa ada juga risiko, salah satunya yang disebut dengan capital loss.
Capital loss merupakan kerugian yang terjadi saat harga jual saham lebih rendah dari harga belinya. Maka dari itu investor harus berhati-hati dan juga menganalisa risiko sebelum melakukan investasi saham. Beberapa yang harus dilakukan yaitu :